THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 13 Januari 2010

Secarik Kertas di Tong Sampah

Malam itu aku sudah mengatur posisi dudukku di atap rumah. Bersiap menghabiskan malam yang sunyi karena serangan insomnia. Jalanan yang sepi membuatku leluasa memandang bintang di langit.

Tapi malam itu tak sama dengan malam yang lain. Seorang cowok dengan earphone di kepalanya, mengalihkan perhatianku. Cowok itu lalu duduk di bangku depan rumahku yang sudah reyot. Dia duduk membelakangiku, sehingga aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Hanya tampak sedikit bagian kepalanya yang terlihat dari atap rumahku karena sebagian terhalangi oleh pagar yang tinggi.

“Apa yang dia lakukan tengah malam seperti ini? Kenapa dia berkeliaran dengan earphone menempel di kepalanya?” Tanyaku dalam hati

Cowok itu duduk terdiam. Sesekali kepalanya bergoyang mengikuti alunan musik. Entah lagu apa yang didengarnya, tapi dia kelihatan sangat menikmati lagu itu.

Hampir 2 jam dia duduk terdiam di bangku itu. Lalu, dia mengeluarkan secarik kertas dan bolpoin dari saku celananya. Dia menuliskan beberapa kalimat di kertas itu. Kemudian, dia bangkit sambil meremas kertas di tangannya dan membuang kertas itu di tong sampah yang berjarak beberapa meter dari bangku itu dan berjalan meninggalkan tempat itu. Aku terheran-heran melihatnya.

“Dasar cowok aneh. Kayak orang kurang kerjaan saja. Dia kesini hanya ingin menambah tumpukan sampah saja. Benar-benar aneh.” Gumamku.

Walaupun aku sedikit kesal dengan sikapnya yang aneh dan asing itu, di dalam hatiku, aku menyimpan rasa penasaran yang besar. Aku benar-benar ingin tau apa tujuannya melakukan itu semua. Aku memutuskan untuk mengawasinya setiap malam.

Ya, setiap malam aku mengawasinya dari atap rumahku. Tapi, selama sebulan aku mengawasinya, hasilnya selalu sama. Tak kutemukan jawaban dari beribu tanyaku tentangnya. Semua kegiatan yang dilakukannya juga sama. Duduk di bangku reyot, mendengarkan lagu dari earphone, menulis beberapa kalimat pada secarik kertas lalu membuangnya dan pergi begitu saja. Selama sebulan juga aku selalu gagal mendapatkan kertas yang dibuangnya di tong sampah karena selalu tertumpuk oleh sampah-sampah yang baru sebelum aku sempat mengambilnya.

”Apa sih maksud cowok itu? Aneh banget.” Batinku penasaran.

Malam selanjutnya, aku merombak strategiku. Aku akan segera mengambil kertas yang dibuangnya di tong sampah setelah dia meninggalkan tempat itu. Namun malam itu berbeda. Dia datang sejam lebih awal. Aku tidak melihat earphone menempel di kepalanya, hanya dikalungkan di lehernya. Dia duduk lebih lama di bangku reyot itu tanpa melakukan apapun. Hampir 4 jam dia duduk di bangku itu. Jika tidak karena panggilan masuk di handphonenya, mungkin dia tidak akan beranjak dari bangku reyot itu. Dia bangkit dan meninggalkan tempat itu. Lalu berhenti di depan tong sampah, mengeluarkan secarik kertas dari sakunya, membuangnya dan segera berlalu.

Aku bergegas keluar dari rumah dan memungut kertas itu dari tong sampah. Aku tak peduli malam sudah sangat larut dan sepi. Karena tekatku sudah bulat, aku ingin tahu tujuannya melakukan hal yang tak masuk akal itu. Aku membaca beberapa kalimat yang tertulis di secarik kertas itu di kamar.

Aku tau kau selalu mengawasiku dari atap rumahmu
Aku tau kau pasti penasaran denganku
Aku juga tau kau berusaha mendapatkan kertas yang aku buang
Dan sekarang kau pasti mendapatkannya
Tapi, malam ini mungkin adalah malam terakhir kau melihatku

”Jadi selama ini dia sudah tau kalau aku selalu mengawasinya. Apa karena ini juga dia memutuskan untuk tidak kesini lagi? Apa dia risih karena aku mengawasinya? Apa dia tidak menyukainya, sehingga dia memutuskan untuk tidak kembali lagi?” Pikirku.

Malam setelahnya, aku menunggunya selama lebih dari 3 jam. Tapi tidak ada tanda-tanda kemunculannya. Aku mulai takut jika dugaanku itu benar. Begitu pula dengan malam-malam selanjutnya selama 5 hari, dia tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Pada hari ke-6, kotak suratku terisi dengan sebuah kotak yang berukuran sedang berjejalan diantara surat-surat yang lain. Dan kotak itu ditujukan untukku.

Segera kuambil dan kubuka di kamarku. Aku terkejut ketika kotak itu berisikan sebuah earphone dan disisipkan sebuah surat.

Aku tau kau ada disana tiap malam
Aku tak ingin membuatmu penasaran
Ini jawaban dari semua tanyamu
Selama ini, aku melakukan hal ini karena aku ingin menghabiskan sisa hidupku dengan caraku sendiri
Aku divonis dokter mengidap kanker otak dan waktu hidupku sudah tak lama lagi
Dan saat kau menerima surat ini, aku sudah menghadap-Nya
Terima kasih karena selama sebulan ini kau telah menemaniku menghabiskan malam
Earphone ini kuberikan untukmu sebagai ucapan terima kasihku

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Perasaanku campur aduk. Antara senang karena aku sudah mendapatkan jawaban dari beribu tanyaku yang selama ini kucari. Namun juga sedih karena apa yang selama ini aku lihat adalah melihatnya mati pelan-pelan.

”Jadi ini yang membuatnya tak mungkin kemari lagi” Gumamku pelan.

Ku bolak-balik earphone itu dengan rasa tak percaya. Di satu sisi tertulis sebuah angka. 22.00. Itu adalah waktu dimana dia biasa datang kemari dan menghabiskan malamnya dengan duduk di bangku reyot itu. Di sisi lain, tertulis sebuah kata yang menunjukkan pemiliknya. Ramon.

Selasa, 05 Januari 2010

My Little Community



Komunitas kecilku biasa dipanggil dengan sebutan "WANNA-BE". Berjumlah 15 anak dangan 14 anggota perempuan dan 1 anggota laki-laki. Agak janggal mamang. Karena hanya seorang kaum adam yang menjadi penghuni komunitas kecilku itu. Tapi tak apa, aku sangat senang menjadi salah satu bagian dalam komunitas kecil itu. Aku menggagumi semuanya dari apa yang mereka miliki. Sifat- sifat mereka terkadang membuatku jengkel tapi juga membuatku makin sayang pada mereka. Itu justru menambah warna - warni di dalam "WANNA-BE". Seperti yang kubilang tadi, "WANNA-BE" memiliki anggota berjumlah 15 anak. Mereka bukanlah anak-anak sembarangan. Mereka adalah anak - anak pilihan yang memiliki kemauan keras untuk belajar dan maju. Para serdadu "WANNA-BE" adalah :

^ Alfi Saadati
^ Distiyo Ryan Pratama
^ Fiona Candra Trisulaningrat
^ Lucky Maya Christina
^ Nur Fadilatis
^ Pingkan Elita Lapian
^ Pritta Ananda Mahardika
^ Purnama Sari
^ Qori'atul Fajrin
^ Renny Putri Kusumaningtyas
^ Restu Sulistyaningtyas
^ Thega Murti Tri S. Ramadhani
^ Vallen Laurinda Defrina Widyawan
^ Wida Yuliarini
^ Widya Rahayu

Merekalah para serdadu "WANNA-BE" yang bercita - cita akan merubah dunia menjadi dunia yang lebih baik di masa mendatang. Walaupun berjumlah sedikit, tapi tak sedikit rasa cintaku pada mereka semua. I LOVE U "WANNA-BE" ! ! !

Selasa, 29 Desember 2009

Study Wisata

Bulan masih tampak di langit dan hembus angin dingin yang menusuk tulang masih amat terasa saat para siswa kelas XI-IS 1, XI-IS 2, dan XI-Bahasa berangkat dari rumah mereka masing-masing menuju ke sekolah untuk mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Malang. Kegiatan yang lebih dikenal dengan Study Wisata ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 Desember 2009. Yang menjadi tujuan dari kegiatan Study Wisata ini adalah Kebun Raya Purwodadi, Candi Singosari, dan Museum Brawijaya. Sempat, kami singgah untuk menyaksikan dari dekat peristiwa lumpur lapindo yang menjadi pusat perhatian banyak orang. Lalu perjalanan kami lanjutkan menuju Kebun Raya Purwodadi. Waktu yang disediakan selama satu jam, rasanya sangatlah kurang untuk mengitari seluruh kebun raya. Tak apa, kami sudah cukup puas dengan kegiatan kami disana. Kami sudah cukup puas menikmati keindahan alam di kebun raya dan asrinya pemandangan disana. Perjalanan kami lanjutkan menuju Candi Singasari. Sama seperti sebelumnya, kami hanya diberi waktu satu jam di Candi Singasari. Di Candi Singasari, kami dapat mempelajari banyak hal mengenai sejarah candi, penemuan candi, pemugaran, dan semua tentang candi. Makan siang pun dilakukan di area Candi Singasari. Setelah mengisi perut yang lapar, perjalanan berlanjut ke Museum Brawijaya. Pengamatan banyak dilakukan di Museum Brawijaya. Objek yang diamati di Museum Brawijaya amat menarik, karena mencakup tentang perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia dan benda-benda peninggalan jaman pejajahan serta kehidupan masyarakat pada jaman penjajahan. Waktu yang diberikan untuk melakukan pengamatan di Museum Brawijaya adalah dua jam. Untuk merefreshing otak yang penat setelah seharian melakukan pengamatan dan penelitian, perjalanan selanjutnya adalah menuju MOG (Malang Olympic Garden). Sesampainya disana, kami lantas berkeliling mencari barang apa yang ingin kami beli. Berkali-kali kami saling selisih jalan dengan teman-teman yang lain di MOG, seakan-akan MOG itu amatlah kecil, padahal sebenarnya sangat besar. Tidak terasa waktu 3 jam yang diberikan berlalu begitu cepat. Perjalanan dilanjutkan menuju Pasar Lawang. Pasar Lawang adalah pasar yang menjual aneka oleh-oleh dan makanan khas dari Malang. Konsepnya, pasar ini sama seperti pasar yang ada kebanyakan, hanya saja yang membedakan adalah pasar ini buka saat malam hari. Perjalanan dilanjutkan ke rumah makan untuk mengisi perut yang kosong setelah kelelahan berbelanja. Kira-kira pukul 21.30, kami pun pulang kembali ke Bojonegoro. Dan sampai di Bojonegoro pukul 24.00. Kamipun pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat menghilangkan rasa penat walaupun rasa suka cita juga membara di hati.

Senin, 28 Desember 2009

my favourite teacher

Cerita ini berawal ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMP. Seorang guru dengan kepribadiannya yang keibuan dan sosoknya yang ramah membuatnya menjadi guru yang ku idolakan. Beliau adalah Bu Taty Yudha. Guru matematika yang satu ini sangatlah berkesan di hatiku. Beliau mampu memberikan materi dengan cara yang efisien dan membuat murid-muridnya enjoy dengan pelajaran matematika. Hal inilah yang membuatku mengidolakannya. Walaupun hanya kelas 2 saja beliau menjadi guruku, tapi jasa-jaanya tak akan pernah ku lupakan.

Kamis, 10 Desember 2009

the best way for love

Tak ada gunanya lagi kita bersama
Tapi aku tak sanggup untuk berpisah
Tak mungkin lagi kita saling melengkapi
Tapi aku tak bisa tinggalkanmu
Tak bisa kita tertawa bersama lagi
Tapi aku tak ingin menangis
Aku tak bisa melepasmu
Aku tak bisa merelakanmu pergi
Aku tak bisa meninggalkanmu
Namun kita harus berpisah
Tak mungkin lagi kita bersama
Tapi hati ini takkan melupakanmu
Takkan menghapusmu
Takkan menduakanmu
Walau kau bukan milikku lagi
Sulit harus melepasmu
Namun aku tak mampu memilikimu
Sulit untuk melupakanmu
Namun aku harus lakukan itu
Tak sanggup rasanya hati ini
Harus pergi darimu
Tapi inilah yang harus kita lakukan
Berpisah untuk kebahagiaan
Berpisah untuk cinta kita
Aku akan selalu mencintaimu
Aku akan selalu menyayangimu
Aku akan selalu merindukanmu
Karena cinta memang tak harus bersama
Dan saling memiliki

Senin, 07 Desember 2009

have u ever think about it ?








Pernahkah terpikir olehmu untuk kembali ke masa lalu ?

Pernahkah terpikir olehmu untuk mengulang waktu dan menghindari kesalahanmu di masa lalu ?

Pernahkah terpikir olehmu untuk menghentikan waktu sejenak ketika kamu merasakan suatu kebahagiaan yang tiada tara ?

Pernahkah terpikir olehmu untuk merubah takdirmu jika waktu dapat terulang kembali ?

Pernahkah terpikir olehmu untuk memperbaiki atau bahkan menghindari kesalahanmu di masa lalu agar tak pernah terjadi penyesalan ?

Aku yakin, semua orang terkadang menginginkan itu terjadi. Begitu pula aku. Hampir setiap hari aku mengharapkan hal itu terjadi padaku, agar tidak pernah ada satupun kata penyesalan keluar dari mulutku. Namun, aku sadar, bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Itu hanya harapan yang sia-sia. Aku mengharapkan sesuatu yang tak mungkin akan terjadi. IMPOSSIBLLE !!! It wont happen again.

”Life must go on”.

Itulah satu kalimat yang kini terngiang-ngiang di kepalaku. Kalimat itulah yang seharusnya menjadi panutan untuk kita dalam menjalani hidup. Kita harus selalu optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kerikil tajam ini. Sudah seharusnya kita melihat ke depan dalam melangkah atau menjalani hidup. Janganlah kita menoleh kebelakang dan mengingat masa-masa lalu yang suram dan berharap kita dapat memutar kembali waktu. Itu tidak akan pernah terjadi. Melangkahlah kedepan dengan penuh rasa optimis dan keberanian yang tinggi. Jadikanlah masa lalu sebagai bumbu-bumbu dalam kehidupan kita. Dan jadikan pelajaran untuk masa depan kita agar kesalahan yang sama tak akan terulang kembali.

Sabtu, 21 November 2009

about First Love ..



Cinta pertama, semua orang pasti memilikinya. Buatku, cinta pertama itu amatlah penting. Karena tanpa adanya cinta pertama kita tidak akan pernah bisa merasakan indahnya jatuh cinta. Buatku, cinta pertama itu tidak layak untuk dilupakan. Karena cinta pertama adalah kenangan saat kita pertama kali jatuh cinta dan merasakan indahnya jatuh cinta. Tanpa adanya cinta pertama, mana mungkin sekarang kita bisa merasakan jatuh cinta. Semua pasti berawal dari cinta pertama. Cinta pertama sangatlah penting untuk dikenang. Karena disitulah kita merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kalinya. Walaupun kita tidak pernah mendapatkan cinta pertama kita itu, tapi kita tidak seharusnya melupakan cinta itu. Biarkan itu menjadi kenangan manis dalam hidup kita yang hanya akan kita alami sekali seumur hidup. Biarkan itu menjadi pengisi memori perjalanan cinta kita meskipun perih rasanya. Biakan itu menjadi catatan indah dalam hati kita bahwa kita pernah merasakan cinta untuk yang pertama kalinya. Karena tanpa adanya cinta pertama, kita tidak akan pernah merasakan cinta-cinta yang lain. Dan semua hal, pasti ada awalnya. Layaknya cinta, pasti ada cinta pertama.